REMAJA PUTRI PEDESAAN DI INDONESIA BERISIKO ANEMIA DUA KALI LEBIH TINGGI

Main Article Content

Nadiyah Nadiyah
Laras Sitoayu
Lintang Puwara Dewanti

Abstract

Currently, anemia is developing into a serious nutritional problem in Indonesia. Anemia among adolescent girls reached 32 percent. This study aims to analyze the risk factors for anemia among adolescent girls in Indonesia using the 2018 Basic Health Research data. The data were obtained from the National Institute of Health Research and Development, from 26 provinces in Indonesia. This cross-sectional study was conducted from May to October 2021. Inclusion criteria included adolescent girls aged 12-18 years in Indonesia, having a z-score of body mass index for ages between -5 SD to +5 SD, and having complete data analyzed. The data included socio-economic status (region, parents' education, father's occupation, family size), health services (distance and affordability of transportation costs to health facilities), hand washing habits, sanitation, infectious diseases (ARI and diarrhea), adolescent characteristics (menstruation, number of iron tablets consumed, education, nutritional status, and anemia), improper food habits, fruits, and vegetables consumption and physical activity. The results showed that the percentage of anemic adolescent girls was 23.4 percent. The logistic regression test showed that rural area was a significant risk factor for anemia (p=0.032). Adolescent girls who lived in rural areas had a risk of anemia two times higher than adolescent girls in urban areas (OR= 2,06; 95%CI:1,06-3,98). It is necessary to strengthen an integrated program involving various sectors to reduce anemia among adolescent girls in rural areas.

 

ABSTRAK

 

Saat ini anemia berkembang menjadi masalah gizi serius di Indonesia. Anemia pada remaja putri mencapai angka 32 persen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko anemia pada remaja putri di Indonesia menggunakan data Riset Kesehatan Dasar 2018. Data diperoleh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI dari 26 Provinsi di Indonesia. Analisis data menggunakan desain studi cross sectional pada bulan Mei hingga Oktober 2021. Kriteria inklusi meliputi remaja berumur  12-18 tahun  di Indonesia, memiliki  z-skor Indeks Massa Tubuh menurut Umur antara -4 SD hingga +5 SD dan memiliki kelengkapan data yang menjadi variabel penelitian. Data yang analisis meliputi sosial ekonomi (wilayah, pendidikan orang tua, pekerjaan ayah, besar keluarga), pelayanan kesehatan (jarak tempuh dan keterjangkauan biaya transportasi ke fasilitas kesehatan), kebiasaan cuci tangan, sanitasi, penyakit infeksi (ISPA dan diare), karakteristik remaja (menstruasi, jumlah TTD yang diminum, pendidikan remaja, status gizi dan anemia),  kebiasaan konsumsi makanan berisiko, konsumsi buah dan sayur serta aktivitas fisik. Hasil studi menunjukkan persentase remaja putri anemia sebesar 23,4 persen. Hasil uji regresi logistik menunjukkan wilayah pedesaan menjadi faktor risiko anemia yang signifikan (p=0,032). Remaja putri yang tinggal di pedesaan memiliki risiko anemia 2 kali lebih tinggi dibandingkan remaja putri di perkotaan (OR= 2,06; 95%CI:1,06-3,98). Perlunya penguatan program penurunan masalah anemia yang terintegrasi dari berbagai sektor di pedesaan.

 

Kata kunci: remaja putri Indonesia, anemia, pedesaan

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Nadiyah Nadiyah, Universitas Esa Unggul

Program Studi Gizi

References

World Bank. Prevalence of Anemia Among Pregnant Woman (%). 2016. Available from: https://data.worldbank.org/indicator/SH.PRG.ANEM

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar 2018. Kementerian Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan. 2018. Available from: https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

WHO. Daily Iron Supplementation in Adult Women and Adolescents Girls [Internet]. Geneva: World health Organization. 2016. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/204761/9789241510198_eng.pdf?sequence=1&isAllowed=y

WHO. Iron Deficiency Anaemia: Assesment, Prevention, and Control. A Guide for Programme Managers. Ganeva, Switzerland:WHO. 2001.

Mosiño A, Villagómez-Estrada KP, Prieto-Patrón A. Association Between School Performance and Anemia in Adolescents in Mexico. Int J Environ Res Public Heal [Internet]. 2020;17(5):1466. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7084426/

Utama F, Rahmiwati A, Arinda DF. Prevalence of Anaemia and its Risk Factors Among Adolescent Girls. Proceeding of the 2nd Sriwijaya International Conference of Public Health (SICPH 2019). 2020.

Allen L. Anemia and Iron Deficiancy. Am J Clin Nutr [Internet]. 2000;71(5( SUPPL)):1280–4. Available from: https://doi.org/10.1093/ajcn/71.5.1280s

Figueiredo ACMG, Gomes-Filho IS, Silva RB, Pareira PPS, Da Mata FAF, Lyrio AO, et al. Maternal Anemia and Low Birth Weight: A Systematic Review and Meta Analysis. Nutrients [Internet]. 2018;10(5):601. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5986481/

Nadiyah, Briawan N, Martianto D. Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 0-23 bulan di Provinsi Bali, Jawa barat, dan Nusa Tenggara Timur. J Gizi dan Pangan [Internet]. 2014;9(2):125–32. Available from: https://doi.org/10.25182/jpg.2014.9.2.%25p

WHO. Anaemia Policy Brief. 2014;6:1–7. Available from: http://www.who.int//iris/bitsream/10665/148556/1/WHO_NMH_NHD_14.4_eng.pdf

Nadiyah, Dewanti LP, Mulyani EY, Jus’at I. Nutritional Anemia: Limitation and Consequences of Indonesian Intervention Policy Restricted to Iron and Folic Acid. Asia Pasific J Clin Nutr [Internet]. 2020;S55–73. Available from: https://doi.org/10.6133/apjcn.202012_29(S1).0006

Ashok P, Kharce JS, Raju R, Godbole G. Metabolic Equivalent Task Assesment for Physcal Activity in Medical Student. Natl J Physcology, Pharm Pharmacol. 2017;7(3).

McClung JP, Karl PJ, Cable SJ, Williams kelly W, Nindl BC, Young AJ, et al. Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial of Iron Supplementation in Female Soldiers During Military Training: Effects on Iron Status, Physical Performance, and Mood. Natl Libr Med Natl Cent Biotechnol Inf [Internet]. 2009;90(1):124–31. Available from: pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1947138/

CDC. When and How to Wash Your Hands [Internet]. 2021. Available from: https://www.cdc.gov/handwashing/when-how-handwashing.html

Notoadmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta : Rineka Cipta; 2005.

Maharani I, Hardinsyah, Sumantri B. Aplikasi Regresi Logistik Dalam Analisis Faktor Resiko Anemia Gizi pada Mahasiswa Baru IPB. J Gizi dan Pangan. 2007;2(2):36–43.

Fadila. Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Pendapatan Individu di Sumatera Barat. [Skripsi] Padang Jur Ilmu Ekon Fak Ekon Univ Andalas. 2009;

Hayatninur. Prevalensi Anemia dan Perilaku Makan Remaja Putri di SMUN 2Kuningan, Kabupaten Kuningan. [Skripsi] Bogor Jur Gizi Masy dan Sumberd Kel Fak Pertanian, Inst Pertan Bogor . 2001;

Chang JS, Chen YC, Owaga E, Palupi KC, Pan WH, Bai CH. Interactive Effects of Dietary Fat/Carbohydrate Ratio and Body Mess Index on Iron Deficiency Anemia among Tiwanese Women. Nutrients. 2014;6:3929–41.

Susilawati MD. Konsumsi dan Dampak Kesehatan Minuman Bergula di Indonesia berdasarkan Data SKMI 2014. J Vokasi Kesehat. 2019;5(2).

Doherty, Lacko, Popkin. Sugar-Sweetened Beverage (SSB) COnsumption is Associated with Lower Quality of the non-SSB DIet in US Adolescents and Young Adults. Am J Clin Nutr. 2021;113(3):657–64.

Aigner E, Feldman A, Datz C. Obesity as an Emerging Risk Factor for Iron Deficiency. Nutrients. 2011;6(9):3587–600.

Gultom YT. Kejadian Anemia pada Remaja Putri SMP Pedesaan dan Perkotaan Pancur Batu Ditinjau dari Pengetahuan Gizi, Uang Saku dan Pola Makan. [Thesis] Fak Kesehat Masy Univ Sumatera Utara. 2020;

Permaesih D, Herman S. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia pada Remaja. Bul Penel Kesehat. 2005;33(4):162–71.

Yunawan, A K. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Anemia pada Siswa Siswi SMA di Perkotaan dan Pedesaan. [Tesis] Fak Ekol Manusia Inst Pertan Bogor. 2014;

Badan Pusat Statistik. Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)Konsumsi dan Pengeluaran BPS. 2018.

Astuti I. Rokok jadi Konsumsi Terbesar di Kalangan Rumah Tangga Miskin. Media Indonesia. 2019. Available from: https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/237665/rokok-jadi-konsumsi-terbesar-di-kalangan-rumah-tangga-miskin